Rasa bergemuruh bu, mengetahui keberanian ibu memperjuangkan nilai kejujuran yang telah ibu tanamkan waktu demi waktu kepada putra tercinta telah dirusak secara sadar oleh “sekolah” suatu wadah yang diharapkan bisa mendidik anak – anak kita menjadi manusia berahlak jujur, demi mengejar tingkat kelulusan. Mereka telah mengabaikan proses untuk mencapai hasil.
Saya menangis bu…mengetahui ibu dipaksa untuk meminta maaf atas kebenaran yang ibu dan orang waras yakini “bahwa nilai tinggi itu penting untuk dicapai, tetapi bagaimana proses mencapai nilai itu jauh lebih penting”
Pilu bu …membayangkan perjalanan ibu pergi dari rumah (tak peduli rumah siapa itu), pergi dari kampung yang telah ibu pilih untuk membantu membesarkan putra tercinta karena memang dipaksa untuk pergi. Memangnya Bumi ini milik siapa?
No comments:
Post a Comment